doraemon

"http://aak-share.blogspot.com/2014/05/kumpulan-animasi -gerak-keren-untuk-blog.html" target="_blank">My Widget

Kamis, 04 Januari 2018

Pengertian

Farmakognosi 
merupakan salah stu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi, uji biofarmasetika.
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi,biokimia,dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas.

Beberapa istilah dalam pelajaran farmakognosi antara lain :
1. Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
2. Simplisia Nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
3. Eksudat Tanaman : adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipishkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
4. Simplisia Hewani : adalah simplisia nyang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
5. Simplisia Mineral : adalah simplisia yang berupa mineral atau pelikan yang belum diolah
6. Pemerian : adalah uraian tentang bentuk, bau,, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman.

Tinctur

Tinctur
Yaitu sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi dan perkolasi, tincture yang didapatkan  haruslah jernih.
Untuk pembuatan zat berkhasiat tidak keras digunakan sebanyak 20% dari zat berkhasiat, dan untuk yang berkhasiat keras digunakan sebanyak 10 % dari zat berkhasiat.
Untuk bahn dasar yang mengandung harsa digunakan cairan penyari etanol 90% v/v. contoh :Benzoes Tinctura, Myrrhae Tinctura.

Pembagian Tinctur :

Menurut cara pembuatan :
1. Tingtur asli
2. Tingtur tidak asli atau palsu

Menurut Kekerasan :
1. Tingtur keras
2. Tingtur Lemah

Extract

Ekstrak
Adalah sediaan yang dapat berupa kering, kental, dan cair, dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai.

Cairan Penyari : Air, Eter, dan Campuranm etanol – air

Cara Penyarian :
1. Air : Maserasi, Perkolasi, Penyeduhan dengan air mendidih
2. Etanol-Air : Maserasi dan Perkolasi
3. Eter : Perkolasi

Contoh Ekstrak :
1. Ekstrak Belladonnae
2. Ekstrak Hyoscyami
3. Ekstrak Timi
4. Ekstrak Strici
5. Ekstrak Pule pandak

Aqua Aromatik

Aqua Aromatik

Menurut Farmakope Edisi II Aqua Aromatic adalah larutan jenuh minyak atsiri dalam air. Diantara air aromatic ada yang memiliki daya terapi yang lemah, digunakan untuk memberi aroma pada obat-obatan atau sebagai pengawet. Air ini tidak boleh berwarna dan berlendir, tapi harus mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan asal.

Cara Pembuatan :

1. Larutkan minyak atsiri dalam 60 ml etanol 95 %
2. tambahkan air sampai dengan ad volume 100 ml sambal kocok kuat
3. Tambahkan 500 mg talc, kocok lalu diamkan dan saring

4. Encerkan 1 bagian filtrate dengan 39 bagian air. 

Galenika

Galenika
Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang diambil sarinya.
Zat-zat yang tersari biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering. Cairan penyari masuk kedalam zat-zat berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan diambil sarinya. Kemudian,zat berkhasiat tersebuat akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia lain yang kurang bermanfaat.

Hal-hal yang diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik :
1. Derajat kehalusan
2. Temperatur suhu dan lamanya waktu
3. Bahan penyari dan cara menyari
4. Konsentrasi atau kepekatan

Cairan penarik atau penyari yang sering digunakan :
1. Air
2. Etanol
3. Glycerinum
4. Eter
5. Solvent atau Hexane
6. Acetonum
7. Chloroform

Cara penarikan atau penyarian :
1. Maserasi
2. Digerasi

3. Perkolasi

Sirup

Sirup
Adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.

Cara pembuatan sirup :
1. Buat cairan untuk sirup
2. Panaskan , tambahkan hgula, jika perlu didihkan hingga larut
3. Tambahkan air mendidih secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki
4. Buang busa yang terjadi dan serkai

Cara menjernihkan sirup :
1. Menambahkan kocokan zat putih telur segar pada sirup. Didihkan sambal diaduk, zat putih telur akan menggumpal karena panas.
2. Menambahkan bubur kertas saring lalu didihkn dan saring kotoran sirup akan melekat ke kertas saring.

Jenis-jenis sirup :
1. Sirup Simplex
2. Sirup Obat

3. Sirup Pewangi

Minyak Lemak

Minyak Lemak (Olea pingua)
Yaitu campuran senyawa asam lemak dengan gliserin (gliserida asam lemak).

Cara mendapatkan minyak lemak :
1. Diperas pada suhu biasa
    Contoh : oleum arachidis, oleum olivae, oleum ricini
2. Dioeras pada suhu panas
    Contoh : oleum cacao, oleum cocos

Syarat-syarat minyak lemak :
1. Jernih
2. K.d.I larut dalam CHCl3, eter, dan eter minyak tanah
3. Memenuhi syarat minyak mineral, minyak harsa, dan minyak asing lainnya, senyawa belerang dan logam berat

Kegunaan minyak lemak :
1. Zat tambahan
2. Pelarut
3. Obat

Contoh minyak lemak :
1. Minyak ikan

2. Minyak kacang